SECARIK SURAT UNTUK ADIKKU
TERUNTUK ADIK-ADIKKU YANG KUCINTAI KARENA ALLAH SWT.
Aku hanyalah
debu tak berarti
Hinggap pada
mata air jernih karena nikmat tuhanku
Aku terapung
mengikuti aliran mata air itu
Hingga
tubuhku lebur dengan hamparan tanah humus
Melebur
Dan
menyeruakkan padang rumput hijau nan indah, sejuk, dan
Damai
Mata air itu
adalah terlahirnya aku dalam keadaan islam
Hamparan
tanah humus itu adalah terlahirnya aku sebagai umat
Rosulullah
SAW
Padang
rumput hijau nan indah, sejuk dan damai itu adalah iman dan ikhsan
yang
dibimbingkan orang tuaku kepadaku
SARMONO
Dan
JUMIRAH
Kupersembahkan
setetes tinta ini untuk keduanya
Setetes
tinta yang tak berarti
Dibandingkan
dengan berjuta kesejukan dari bimbingan dan didikan mereka
Segala puji
bagi Allah atas rahmat dan nikmat-Nya yang melimpah
Semoga Allah
senantiasa menyayangi dan melindungi kedua orang tuaku
Memberikan
kesehatan serta umur panjang yang barokah
Hingga
mereka melihat semua generasi cucu dan cicit mereka
Amin ya
robbal alamin
Kutuliskan secarik surat untuk adik-adikku tercinta,,,,
Dek, kakak memang bukanlah kakak yang baik untuk mu, kakak
meninggalkan mu untuk menuntut ilmu bertahun-tahun, kemudian setelah tamat,
kakak pergi mengabdi mengajar kedaerah lain, kakak tidak bisa bersamamu,
mendengarkan curhatanmu, melihat bertambah tingginya dirimu, menyuapimu seperti
dulu lagi, atau bermain bersama lagi.
Jika boleh memilih, kakak ingin sekali berada disampingmu,
mengajarimu belajar setiap malam lagi, namun,,, itulah dek, terkadang apa yang
kita inginkan tidak bisa selalu menjadi kenyataan, perpisahan kita sekarang,
bukanlah tanpa alas an, kakak pergi untuk menuntut ilmu, dan sekarang kakak
pergi kembali untuk mengajarkan ilmu.
Adikku sayang,,,,,,,,,,,,,,,,,
pesanku kepadamu,
pesanku kepadamu,
HIDUP KITA DIDUNIA INI HANYA
SEMENTARA, SEGALA SESUATU BISA SAJA TERJADI, KITA TIDAK PERNAH TAHU KAPAN KITA
AKAN DIPANGGIL OLEH ALLAH, SUDAH SIAPKAH KITA KETIKA DIPANGGIL OLEH-NYA?
adikku, kakak bukanlah kakak yang sempurna... dan sangat jauh dari kata itu....
dik,,,,
jangan pernah melalaikan sholat dik, sayangi dan hormatilah orang tua, selalu jujur dan disiplinlah dalam hidup.
dik,,,,
jangan pernah melalaikan sholat dik, sayangi dan hormatilah orang tua, selalu jujur dan disiplinlah dalam hidup.
Yang terpenting bukanlah seberapa cerdas dan pintar otak
manusia, tapi yang terpenting adalah seberapa cerdas dan pintar hati manusia dalam
memahami dan melaksanakan fitrah yang telah ia terima sebagai tanggungjawabnya
kepada Allah SWT. Asahlah kecerdasan hati dengan sholat secara ikhlas dan
khusyuk… karena hanya dengan sholat-lah fitrah itu dapat ter-asah secara tajam
sehingga melindungi kita dari berbagai kekejian dan kemungkaran”
saat ini kakak lihat dirimu kurang disiplin lagi dalam sholat...dan mulai kurang semangat menjalankan ibadah.....
Sholat itu adalah untuk dirimu sendiri dik...
Sholat itu adalah untuk dirimu sendiri dik...
Ketahuilah adikku, orang-orang yang bekerja keras untuk
dapat kaya, orang-orang yang belajar tekun untuk dapat menjadi pintar dan
berhasil. Hasil yang mereka rasakan dari apa yang mereka usahakan adalah untuk
mereka sendiri. Begitupun dengan ibadah yang kau lakukan. Betapa kikirnya kita
pada diri kita sendiri jika kita enggan untuk beribadah kepada Allah terutama
sholat. Bukankah sholat itu nantinya juga untuk kita sendiri? Sungguh, Allah
tak membutuhkan ibadah kita kepada-Nya. kita shalat ataupun tidak , kita taat
atupun tidak, sama sekali tidak mengurangi sedikitpun keaguangan Allah.
“ jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan
imanmu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan juka kamu
bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuran itu; dan seorang yang berdosa
tidak akan memilkul dosa orang lain, kemudian kepada Tuhanmulah kembalim lalu
Dia memberatakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia maha
mengetahui apa yang tersimpan dalam dada mu” (Q.S. Az-Zumar:7)
Mulailah untuk kasihan terhadap diri sendiri ….bukankah
hidup didunia tanpa mempunyai uang begitu mengenaskan lalu bagaimana jika di akhirat
yang kekal nanti tidak ada bekal sedikitpun sedangkan disana tak ada zakat,
sedekah, seperti halnya di dunia? Hanya Allah-lah satu-satunya Penolong, namun
Dia sangat membenci atas hamba-Nya yang kikir. Akankah Dia menolong orang kikir
yang melampaui batas yakni orang-orang yang kikir terhadap dirinya sendiri
karena begitu malas melakukan ibadah? Oh….kasihan sekali jika diri ini kikir
terhadap diri sendiri…….”
“ hal paling cerdas dalam satu kali hidup manusia adalah
mengasuransikan dirinya dan hidupnya kepada Tuhannya. Karena tak ada lagi
pelindung dan penolong yang terbaik selain Dia”
0 komentar:
Posting Komentar